Alasan tarif timbal balik 32 persen untuk Indonesia dapat ditelusuri dari neraca perdagangan antara AS dan RI. Menurut grafis yang dirilis Reuters, Kamis (3/4), Indonesia menjadi salah satu negara dengan neraca perdagangan yang negatif (defisit) di mata AS.
Artinya, nilai impor AS dari Indonesia lebih besar dibanding nilai ekspor AS ke Indonesia. Menurut data Gedung Putih yang ditampilkan grafis itu, neraca perdagangan itu minus US$18 miliar.
Hal itu menjadi salah satu landasan utama AS memasang tarif timbal balik yang cukup tinggi kepada Indonesia. dilansir cnnindonesia.com