Kegiatan ini diikuti oleh 333 peserta daring dari Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, Thailand, dan India. Selain itu 43 peserta juga hadir secara luring di Auditorium LPPM Universitas Hasanuddin. Rektor Universitas Hasanuddin, Jamaluddin Jompa, dalam pidato sambutannya menegaskan pentingnya keberlanjutan kolaborasi antara UNHAS dan SEAMEO BIOTROP dalam mendukung pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Kepala LPPM UNHAS, Nasrum Massi, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, untuk menggali pendekatan ilmiah yang terintegrasi dan berbasis masyarakat dalam pemulihan ekosistem, seluruh pemangku kepentingan harus bekerja sama.
Seminar ini diisi oleh beberapa narasumber turut berbagi pengetahuan, di antaranya Amirul Al-Ashraf Balakrishnan Bin Abdullah dari Malaysia yang juga anggota Dewan Gubernur SEAMEO BIOTROP, Syarifah Ab Rashid dari Universiti Sains Malaysia, Irdika Mansur dari IPB University, serta Risa Rosita dan Dewi Suryani dari SEAMEO BIOTROP. Dari Universitas Hasanuddin, hadir pula Siti Halimah Larekeng dan Retno Prayudyaningsih.
Sementara itu, Deputi Direktur Bidang Program SEAMEO BIOTROP, Doni Yusri yang juga menjadi narasumber dengan tema “National and Global Policies for Peatland and Wetland Restoration” mengatakan Indonesia mengalami penurunan lahan gambut yang signifikan, sehingga restorasi didorong melalui kebijakan nasional dan global seperti REDD+ dan Ramsar Convention.