Beranda Ekonomi Rupiah Berpotensi Menguat Seiring Harapan Kesepakatan Tarif Dengan AS

Rupiah Berpotensi Menguat Seiring Harapan Kesepakatan Tarif Dengan AS

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah berpotensi menguat seiring harapan kesepakatan tarif ke depan, menyusul perjanjian antara Uni Eropa (UE) dengan Amerika Serikat (AS).

0
istimewa

CARAPANDANG – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah berpotensi menguat seiring harapan kesepakatan tarif ke depan, menyusul perjanjian antara Uni Eropa (UE) dengan Amerika Serikat (AS).

“Namun, penguatan mungkin terbatas dan juga ada potensi berbalik melemah, mengingat pekan ini investor mengantisipasi sikap hawkish The Fed dalam FOMC (Federal Open Market Committee),” katan Lukman Leong, di Jakarta, Senin.

Mengutip Sputnik, kesepakatan perdagangan antara AS dan UE mencakup tarif nol banding nol untuk produk-produk strategis tertentu, termasuk semua pesawat dan komponennya, serta bahan baku kritis, kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Hal ini juga mencakup bahan kimia tertentu, obat generik tertentu, peralatan semikonduktor, produk pertanian tertentu, hingga sumber daya alam.

Von der Leyen lebih lanjut mengatakan EU akan membeli "sejumlah besar" gas alam cair, minyak bumi, dan bahan bakar nuklir dari AS, sehingga mendiversifikasi sumber pasokan sekaligus berkontribusi pada ketahanan energi Eropa, katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa nilai energi yang diimpor dari AS akan mencapai 750 miliar dolar AS (satu dolar AS = sekitar Rp16.313) dalam tiga tahun, atau 250 miliar dolar AS setiap tahunnya.

Di sisi lain, potensi penguatan kurs rupiah diprediksi terbatas, karena The Fed diduga takkan memangkas suku bunga dan Gubernur Bank Sentral AS bakal kembali mengeluarkan pernyataan hawkish terkait inflasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here