CARAPANDANG - Perusahaan pengembang mesin pencari berbasis kecerdasan buatan Perplexity mengajukan penawaran untuk membeli peramban Chrome dari Google seharga 34,5 miliar dolar AS secara tunai.
Menurut warta publikasi teknologi TechCrunch pada Selasa (12/8), Perplexity menyatakan bahwa syarat penawaran tersebut mencakup komitmen untuk mempertahankan mesin dasar Chrome, Chromium, sebagai sumber terbuka serta terus berinvestasi di dalamnya.
Penawaran Perplexity juga mencakup janji menginvestasikan dana 3 miliar dolar AS untuk pengembangan proyek sumber terbuka tersebut.
Selain itu, Perplexity berkomitmen untuk tidak mengubah pengaturan bawaan pengguna Chrome, termasuk mesin pencari utama.
Artinya, Google akan tetap dijadikan sebagai mesin pencari bawaan Chrome alih-alih menggantinya dengan opsi berbasis kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) milik Perplexity.
Google belum dapat dihubungi untuk dimintai tanggapannya mengenai penawaran dari Perplexity.
Penawaran itu muncul setelah Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) pada Maret 2025 mengusulkan agar Google dipaksa menjual Chrome menyusul putusan hakim bahwa raksasa teknologi tersebut bertindak ilegal karena mempertahankan monopoli di pasar pencarian daring.
Google sendiri menolak menjual Chrome dan berjanji akan melawan putusan tersebut.
Juru bicara Perplexity meyakini pengadilan akan segera menetapkan syarat penyelesaian, kemungkinan akhir bulan ini.