Beranda Kolom Kekhawatiran Meningkat di Eropa Jelang Pertemuan Putin-Trump di Alaska (Bagian 1)

Kekhawatiran Meningkat di Eropa Jelang Pertemuan Putin-Trump di Alaska (Bagian 1)

Bendera Uni Eropa (UE) dan Ukraina terlihat di kantor pusat UE di Brussel, Belgia, pada 24 Februari 2025. (Xinhua/Zhao Dingzhe)

0
Xinhua

   Dia mengatakan bahwa Ukraina harus dilibatkan dalam setiap pertemuan lanjutan dan gencatan senjata harus menjadi awal negosiasi.

   Ukraina siap bernegosiasi mengenai isu teritorial, tetapi "garis kontak" harus menjadi titik awal, kata Merz, seraya menambahkan bahwa pengakuan hukum atas pendudukan tidak dapat diperdebatkan.

   Beberapa outlet media AS, mengutip sumber-sumber anonim yang mengetahui masalah ini, melaporkan bahwa Trump mengatakan kepada para pemimpin Eropa dalam pertemuan virtual tersebut bahwa dirinya tidak berniat membahas isu teritorial dengan Putin pada Jumat (15/8), dan bahwa AS dapat menawarkan jaminan keamanan kepada Ukraina dalam kondisi tertentu.

   Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu mengatakan "masalah teritorial terkait Ukraina hanya dapat dinegosiasikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky."

   Saat menemui awak media bersama Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Macron menekankan bahwa "AS ingin mencapai gencatan senjata" di Ukraina dan bahwa "hingga saat ini, belum ada rencana pertukaran wilayah serius yang diajukan."

   Macron mengatakan Trump juga merencanakan pertemuan "trilateral" bersama Putin dan Zelensky.

   Perdamaian tidak dapat dicapai tanpa pihak-pihak yang terlibat langsung, yaitu Rusia dan Ukraina, demikian disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani pada Rabu, seraya menambahkan bahwa UE harus berpartisipasi dalam negosiasi tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here