Di Negara Bagian Kordofan Utara, Kota Um Sumeima dilaporkan beberapa kali "berpindah tangan" dalam beberapa pekan terakhir, menunjukkan betapa tidak stabilnya garis depan, ungkap OCHA. Warga sipil tetap terjebak dan akses mereka terhadap bantuan sangat terbatas.
OCHA juga melaporkan bahwa wabah kolera terus menyebar dengan cepat di Darfur.
Di Darfur Utara, khususnya di wilayah Tawila, hampir 1.200 kasus kolera telah dilaporkan sejak akhir Juni, termasuk sekitar 300 kasus pada anak-anak dan setidaknya 20 kematian.
Di Darfur Selatan, otoritas kesehatan mencatat lebih dari 1.100 kasus dugaan kolera dan 64 kematian sejak akhir Mei, dengan laporan terbaru menunjukkan tingkat kematian kasus lebih dari 6 persen. Kelangkaan pasokan medis, air bersih, dan layanan sanitasi sangat menghambat respons kemanusiaan, kata OCHA.
Di Negara Bagian Khartoum, OCHA melaporkan konfirmasi keberadaan ranjau darat di berbagai lokasi. Ranjau antipersonel dan antikendaraan ditemukan di Mogran, Omdurman, dan Bahri.
"Ranjau-ranjau ini tidak hanya melukai dan membunuh warga sipil, tetapi juga menghalangi akses menuju layanan kesehatan, pasar, dan bantuan kemanusiaan," lanjut OCHA.